Seseorang Harusnya Berpikir Sekaligus Merasa
Saya selalu percaya bahwa dunia ini terdiri dari dua komponen yang tidak bisa dipisahkan, sejak keduanya merupakan satu kesatuan yang ada dan tercipta serta saling melengkapi dalam sebuah lingkup ruang dan waktu yang dinamakan kehidupan. Komponen tersebut ialah pikiran dan perasaan. Di dunia pun, kita mengakui adanya keterberpihakan akan suatu hal yang membuat kita cenderung memiliki preferensi dalam arti menyukai maupun memilih yang satu lebih daripada yang lain, contohnya memilih perasaan daripada logika atau sebaliknya. Preferensi yang terlalu diyakini kadang menyebabkan kita hidup di dalam satu warna absolut, di mana hal lain yang tadinya kurang menjadi prioritas berubah menjadi sesuatu yang tidak diyakini lagi secara mutlak atau dikenal dengan ketiadaan. Seseorang akan meyakini hal yang satu benar kemudian hal yang lain salah. Secara pribadi saya pun meyakini sesuatu namun sedikit berbeda. Saya selalu memilih untuk berdiri di garis perbatasan, berkaca pada hasil pemikiran Hag...