Posts

Showing posts with the label Prose(s)

Tidaklah Pernah Cukup

Aku ingin makin gemar membaca Tak lupa kian gemar menulis Hanya dari sana mampu kutemui dunia dan menjadi haru dalam bahagiaku Meski langkah kaki kecil berbatas harapanku untuk banyak bertemu pula untuk mengerti betul; cara bertutur yang kasih supaya sejuklah hati cara menoreh rasa supaya kenyanglah jiwa
Yang tidaklah ia mengerti, adalah sebuah proses. Ditambah, ia tak suka menunggu Jelas berbeda karena aku, mengagung-agungkan tahap. Apa yang ia harap dari keluh? Menganggap-anggap sakit tapi membenci derita.
So please enlighten me. B'cause sometimes I lose my way and I break my words I don't do what I know it's supposed to do and I hear nothing B'cause sometimes I let the anger comes over me and creates such disenchantment I feel nothing then, but hurt So please enlighten me. For something that is a verb and ain't a thing For something that not my own and something I don't need to scream out loud Something patient and kind protects and trusts hopes and preserves 
Ku tahu itu suaraMu yang memanggil di kala pilu ditengah hati tersesat di lautan biru saat mata tak lagi sanggup menahan haru kepala yang tak lagi tegap membahu dan kaki yang memilih berhenti melaju Ku tahu itu suaraMu sehingga aku berlutut memanggil namaMu dalam pejaman mata dan lipatan jemariku dengarlah parau dan sendu suara berseru sudilah mampir dan dengarlah doaku

Untuk Mereka Yang Terjebak Euforia Pilihan Hidup

Berhenti menggembar - gemborkan jalan hidup yang kamu pilih Bahwa itu adalah yang terbaik Seakan berpikir milikmu yang paling benar Dan menganggap miliknya kurang berpotensi Memangnya tau apa kamu tentang potensi? Dan mengerti apa kamu tentang terbentuknya masa depan? Sehingga berani untuk menghakimi Dan tidak jarang bermain sarkastik Ini cerita tentang kebebasan Bukan lagi soal paradigma lama Jika kamu bilang kuat berpendiri Cukup banggakan dalam diri Berbuat nyata dan bermakna melalui aksi Bukan hanya bersua sana sini Kebenaran dan arogansi berada dalam satu garis pararel Jangan tersandung dan membuat dirimu terlihat jongkok Dengan mengagungkan kelebihan tanpa berlandas kekurangan Ingatlah, bukan kamu yang Maha cerdas! Biarlah sang Maha semesta yang membuat keputusan Kelak kamu jadi gemilang, atau jadi yang terbuang

Sendiri

Aku lebih suka diam sendiri, disini dan disana di tempat duduk itu di pojok cafe di dalam kamar Bukan sebab tidak mencintai kebersamaan, tapi harus kuakui waktu sendiri seringkali lebih berkualitas dan produktif.  Itu kesempatan bagimu dan bagiku untuk mengevaluasi diri. Berpikirlah jernih pada waktu itu, maka kamu dapat merenung dengan baik. Sudahkah sebagian besar yang telah dilakukan tepat dan benar adanya? Sudahkah sesuai?  Atau bisa jadi hanya sekedar untuk menulis cerita tentang hidup yang begitu membingungkan Tetapi ajaibnya, ia masih menyimpan banyak sumber kebahagiaan. Atau meyakinkan diri kembali tentang usaha, semangat serta perjuangan Bahwa hidup harus tetap berjalan apapun yang terjadi dan meski terdengar klise, pada akhirnya memang benar semua akan baik-baik saja. Untuk setiap waktu yang masih ada dan sudah terbuang, mari renungkan. Supaya hidup jadi lebih baik dan jauh lebih bermakna. Supaya dagingmu bukan hanya seonggok busuk yang me

The Power of Literature

Kusadari permainan rangkai kata sangatlah berarti Satu sisi dapat menyemangati Di lain bagian ikut mengilhami Pada orang itu menginspirasi Dan pada yang satu mengetuk hati Tapi taukah kamu dapat pula mengintimidasi Juga tak jarang yang membuat benci Apalagi jika memilih untuk mencaci Lalu, manakah yang kau tulis? Selamat bersastra.
Belakangan ini awan lebih suka menggulung langit pun ternyata tahu diri mungkin empati ikut merasa mungkin sama sedih sehingga titih juga yang selama ini dalam ditahan Malam ini aku rindu rindu sunyi rindu angin rindu sejuk rindu duduk rindu bincang rindu tatap rindu raut rindu tangan rindu suara Nikmat merindu terlalu lama jadi lara "kemana gerangan pergi?", bulan bertanya sayang lidah kehabisan kata dan kata kehabisan makna sehingga sudi menjawab sendiri "aku tau engkau sedang merindu" Hingga sang surya bangun dan berpesan katanya "selalu ada bumi, juga mereka yang di dalam, halangi pertemuan kami walau minta hanya sekejap ego seorang jangan, mereka lebih perlu" Lalu dibuat aku tersadar sekarang aku tenang tarik napasku dalam dan teduh pun aku bukan mereka esok masih ada esok pasti jumpa

Nothingness

For all of my nothingness I truly realize that I am nobody I don't have either wealth or great capability like the others I try I lose I fail I fall down I cry..so many times I easily get stressed and depressed  I go thru the ups and downs but then still get shocked because I'm not accustomed yet. And yes, I am complaining too many things in life that don't run as well as my expectation Sometimes I forget to grateful And I make mistakes most of the time. I'm not perfect. But the only thing I could be proud of as just myself always has it, is the heart it might be a heart of stone but it undoubtedly works as how it is Respond something as how it supposed to the heart which you can say it sincere that has been granted from God heart to love, heart to care, heart to share and to give. So if you just look at my outward/physical appearance You might leave me Because I am nothing For most of people see what's outside Dear, someone or m

Andai

Andai pikiranku sama dengan pikirannya, pikiranmu dan pikiran dia Tentang bagaimana seharusnya berpikir jernih Untuk menghadapi kejamnya dunia Sehingga tak perlu lagi memusingkan hidup Andai hatiku sama dengan hatinya, hatimu dan hati dia Tentang bagaimana menanggapi rasa Sehingga semua bertindak sebagaimana mestinya  Sebagai manusia yang beradab Sesuai kepekaan nurani Andai setiap insan sadar untuk hidup damai berdampingan Bukan merepotkan apalagi merugikan satu dengan yang lain Sehingga Tuhan dan alam hanya berbisik Tidak sampai menegur apalagi marah Andai saja adam dan hawa tidak makan buah terlarang Sehingga manusia hanya tau berbuat yang baik bukan yang jahat lucunya dunia sehingga seringkali kita tertawa tapi sambil meringis  Mungkin memang seharusnya semua terjadi Mungkin realitanya ditakdirkan begini adanya Tapi bolehkah kita berandai? Andai hidup ini seindah mimpi dan khayalan Bukan sepahit kenyataan

Respect

"I forget already when and where was the first time i found this poem in a piece of paper. but today when i was check ing and tiding up my files, this thing touched the deepest of my heart...." What am I to say From a colored woman's prospective today With my brown skin Dark eyes Thrifty dreams African American eyes Feels like a hot breeze from Congo Blowing my way With echoes from the mountains And whispers Whispers Manipulating my soul To dance and sing And listen to the drummers Listen Shhhhhhhh They are speaking to me Can't you hear? Sending a message out to us sista's Us women of color Us women of glory And eternal everlasting My ancestors look at us in discuss With our chemical treated hair Body exposed like we don't care And my back pressed up against the wall With my belly sticking out And my tears that stained my cheek And my intelligence turned weak Us colored woman today, yes us colored women today What'