Posts

Showing posts from 2018

Bicara Itu Penting

Bicara itu penting supaya kita mengingat lagi, karena kadang suka lupa. Contoh lupa tentang semua harap dan perjuangan yang mengikuti.  Lupa kalau ternyata sudah berjalan sejauh ini, jadi jangan nyerah karena tinggal sedikit lagi.  Bicara itu penting, supaya kita balik sadar apa yang selama ini diyakini.  Kadang suka lupa, tapi ketika bicara ingat lagi kalau setelah bermenit-menit ngeluh, berjam-jam risau, berhari-hari tidak sabar, berbulan-bulan tertatih, kita kurang ucap syukur dan kurang mencintai proses. Berbicara layaknya bercerita itu penting, bukan semata-mata supaya orang lain tau perjalanan kita, tapi buat jadi pengingat diri sendiri ternyata Tuhan sebaik itu ya, walaupun kita selalu nuntut tapi nggak pernah mau diajak sedikit lebih sabar. Dengan bercerita, kita mendengar lagi apa yang kita percaya. Walaupun bukan melulu yang bahagia tapi juga yang susah dan sedih. Dengan bercerita kita dengar lagi apa yang kita doakan, atau dengar lagi suara hati dan hal-ha

Pak, Ini Apa?

Image
Judul : Na Willa dan rumah dalam gang Penulis  : Reda Gaudiamo Tahun Terbit  : 2018 Penerbit  : POST Press Bahasa  : Indonesia Jumlah Halaman  : xii + 175 hlm ISBN  : 978-6-02-603043-6 Menyenangkan sekaligus menghangatkan hati, itulah kesan pertama yang didapat selepas membaca seri kedua buku Na Willa karya Reda Gaudiamo. Seusai membaca seri pertama pun, tak sampai hati rasanya jika enggan menyempatkan sedikit banyak lagi waktu untuk membabat habis yang kedua. Lantas begini jadinya, menggali lagi memori masa kecil milik sendiri akibat rasa kangen bahkan setelah berlembar-lembar halaman rampung dibaca. Keluarga Kecil di Gang Krembangan Buku ini, tentu sesuai judulnya, mengisahkan tentang seorang gadis kecil polos bernama Na Willa yang tinggal di salah satu gang di kota Surabaya. Si kecil Willa tinggal bersama orang tuanya yang ia panggil dengan sebutan Mak dan Pak, serta ada pula Mbok yang membantu pekerjaan rumah. Dalam cerita kesehariannya, Willa banyak menemukan

Semesta Selalu Memberi

Image
Mount Gede / 2958mdpl 9 Agustus 2018 "Grid, bangun! Jadi muncak ngga?" ... Duh. YaTuhan, kangen kasur rumah, huhu. Padahal baru juga semalem di gunung. Punggung sakit banget.. Bilang kali ya udah gakuat jalan, tapi gaenak dan sayang udah capek-capek sampe sini. "Ini jam berapa?" "Setengah 5 pagi grid, yuk kalau jadi muncak biar gue bikinin sarapan dulu nih" Jam stengah 5? YaTuhan, baru juga gue jantungan gara-gara terpaksa trekking malem, mana pake 'digangguin' pas bikin tenda, sekarang muncak masih gelap gulita gini, setakut itu. Kalau ada yang 'nyolek-nyolek' ..? Hush, gaboleh mikir aneh-aneh, grid. Inget! Lagi di gunung. "Hmm..tapi temenin ya mau pipis dulu.." "Grid, coba deh liat ke atas. Tuh! mumpung masih keliatan star dust -nya" ... Aku mengingat Engkau di banyak waktu   Namun terlebih, jika embun ditiup pagi   hingga ia sedia turun dan sibak jalan menuju gugusan bintang pada lukis

Kasih yang Sempurna

Image
Do we look like a family? This is a gratitude and apprecication post of our 10 years friendship, from 12th to 22nd, from nothing to growing something. After years passing by, we still have that same laughters and base camp, with same old memories of us to reminisce. Ketawa dan bahagia itu emang obat. Jarang chat di grup atau personal, tapi sekali ketemu masih sama heboh dan seru nya kayak dulu-dulu dan tahun-tahun lalu. Selalu percaya juga masing-masing pasti selalu dalam lindungan-Nya dan bener pas ketemu kemarin, semua sehat. Kangen Pramuka (dikit), soalnya panas-panasan sama pegel :( hee, kangen nggak belajar karena ada Misa atau Jalan Salib, kangen main kasti, banyak sih kangennya. Khalil Gibran ever said, "Together we shall be forevemore but let there be spaces in our togetherness. And let the winds of the heavens dance between us." Looking forward to meeting each and everyone of you again and to have precious moment like yesterday. Once we get it, may we

(The) Man Upon the Hill

Hey man upon the hill, yonder since I knew you haven't truly seen the mountain but yet. There isn't any, is it? I like to write you and still You love the way I watch, you , the sun through my, eye , finger, hand Observing on the skin and deep of your bosom ayayayaya..ayaya...ayaya.. uhhhhh.. I should be happy No, I shouldn't. It should be more than that I must feel whole, undivided. ayayayaya..yayaya...yayaya.. uhhhhh.. I'd like to dance with you even only in the thought of us We spend most times, severally , to the day we meet Can I fall into your constellation ey..ey..ey..eye helped by the cold wind which I want to assume comes from the west Oh, your eyes.. I can never stand the eyes.. We drive in the wind ( someday I wish) Open( ed ) the window is no need we don't have one we are what we call as unberarable freedom of      soul        itself. Wave to nothing Just to keep us a

Masalah Waktu

Image
Kiranya Engkau mau mengajariku melalui tanda-tanda semesta tak kasatmata  Bagaimana mendengar saat tak ada kata terucap atau sederhana memahami saat ingin menggebu-gebu Cara menunggu saat jiwa terlampau lelah serta menerima saat hati dan pikir dalam nelangsa Esok pagi ketika kembali bangun kenyataan belum berubah jadi mimpi dan mimpi belum sempat jadi kenyataan Bahwa saat aku semalam datang menemuiMu dalam sepi sekalipun Engkau masih berkata, "Belum waktunya." Aku masih bergulat di sini,  saat kurasa bahagiaku jauh di sana. Foto            : Fuji C200 Dev & scan  : Labrana Jakarta

Seseorang Harusnya Berpikir Sekaligus Merasa

Saya selalu percaya bahwa dunia ini terdiri dari dua komponen yang tidak bisa dipisahkan, sejak keduanya merupakan satu kesatuan yang ada dan tercipta serta saling melengkapi dalam sebuah lingkup ruang dan waktu yang dinamakan kehidupan. Komponen tersebut ialah pikiran dan perasaan. Di dunia pun, kita mengakui adanya keterberpihakan akan suatu hal yang membuat kita cenderung memiliki preferensi dalam arti menyukai maupun memilih yang satu lebih daripada yang lain, contohnya memilih perasaan daripada logika atau sebaliknya. Preferensi yang terlalu diyakini kadang menyebabkan kita hidup di dalam satu warna absolut, di mana hal lain yang tadinya kurang menjadi prioritas berubah menjadi sesuatu yang tidak diyakini lagi secara mutlak atau dikenal dengan ketiadaan. Seseorang akan meyakini hal yang satu benar kemudian hal yang lain salah. Secara pribadi saya pun meyakini sesuatu namun sedikit berbeda. Saya selalu memilih untuk berdiri di garis perbatasan, berkaca pada hasil pemikiran Hag

Tidak Pernah Se-lapang Ini

17 Maret 2018 - Tuhan memberi kado terindah. Tuhan menuliskan jalan hidup seseorang dengan sangat baik dan indah di buku kehidupan-Nya, Ia juga yang selalu berhasil menata kisah seseorang dengan cara-cara sederhana namun mengejutkan. Dalam prosesnya, tidak melulu cerita yang menyenangkan, bisa jadi lebih banyak cerita yang disertai tanya besar misalnya mengapa ini dan itu harus terjadi. Sebenarnya, ada banyak pertanyaan dalam hidup yang memang tidak bisa dijawab begitu dilontarkan. Ada yang harus menunggu beberapa waktu, ada yang harus menunggu bertahun lamanya, bahkan ada yang sudah terlupakan hingga jawabannya tak kunjung terucap. Terlepas dari itu semua, pertanyaan lahir untuk sebuah jawaban yang jika diyakini, memang akan muncul di saat yang tidak terduga namun selalu tepat waktu. Jawaban yang mungkin diterima pun pada akhirnya tidak selalu membawa kepada kebahagiaan duniawi, namun memberikan kelegaan melalui pengertian dan penerimaan yang sebenar-benarnya, seluas-luasnnya.

Worrying about path, most of the time?

I just read a very beautiful line that I consider as quote of the day. Let  my  heart be broken by the things that break  the  heart  of God. -Robert Pierce Baca quote itu pertama kali di booklet kecil yang dibawa mama pulang. Booklet- nya dibuat sama salah satu NGO ( Non-Governmental Organization ) yang fokus membantu anak-anak mewujudkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di daerah tertinggal layaknya Papua dan Kalimantan. Dulu pas SMA sempet punya mimpi buat kerja di perusahaan non-profit yang bergerak di bidang sosial kayak gini, tapi seiring berjalannya waktu dan saban hari berkecimpung di dunia kuliah, mimpinya sebenarnya suka berubah-ubah. Mulai dari yang sederhana sampe mimpi punya settled job yang bisa bikin kaya raya. Pas tadi abis baca booklet- nya, rasanya kayak diingetin dream job pas SMA sampe pada akhirnya memutuskan untuk nulis post ini. Rasanya kayak tamparan, kadang dalam hidup sadar atau ngga sadar, kita lebih berpihak sama hal-hal yang bikin puas jasman

A Smart Classic 20th Century Literature

Image
Source : bukukita.com (translated into Indonesian version) Indonesian Title   : Orang Aneh Author                    : Albert Camus Translator              : Max Arifin Year                         : 2017 Number of pages  : 168 ISBN (10) 979-168-469-3 First impression that came to my mind right after I finished reading this book is that everything is somehow worth accepted. You may think it sounds cliche, yet if we do accept something especially the hard or difficult ones, you won't feel so much like it is. Despite it makes us feel unhappy, but at least we don't feel like being punished or cursed. Thus, it is less burdensome and that's what the main character of the story (Mersault) had chosen, something that can be seen from his behaviors and also his will. I have never thought about letting myself to read a book which is written by a philosopher like Albert Camus since it is mostly paradoxical. In fact, it is undeniable that the book, through

Capture and Being Captured

Image
Here are some pictures that I got from the newest modern art museum in town called Museum Macan.  Lately, I've been so dazzled with the beauty of astonished monochrome images. Thus, I made 'em all becoming B/W. I just started to believe as well that colors is everything but black and white somehow tell us more.  Someone has ever said B/W symbolize hope and despair and I do agree. The fact is in this world, we live in space which lies in between, where we face hope and raise yet fall cause we are stumbled by despair.  We have never had that "all the time". It proves that everything is not absolute, as mankind we are going to feel all those experiences. Thats why, thats why people call it B/W photographs while we mostly find the greys. 

Tidaklah Pernah Cukup

Aku ingin makin gemar membaca Tak lupa kian gemar menulis Hanya dari sana mampu kutemui dunia dan menjadi haru dalam bahagiaku Meski langkah kaki kecil berbatas harapanku untuk banyak bertemu pula untuk mengerti betul; cara bertutur yang kasih supaya sejuklah hati cara menoreh rasa supaya kenyanglah jiwa